Salam, Sahabat Lembaga Alumni Eropa, Banyak pemuda dari luar negeri yang tertarik untuk belajar di Jerman. Beberapa hanya tinggal satu atau dua semester, sementara yang lain tinggal lebih lama untuk memulai karier mereka di Jerman. Peluang untuk hal itu sangat bagus. Pada akhirnya, banyak perusahaan mencari karyawan muda yang berkualitas.
BELAJAR DI JERMAN MENAWARKAN BANYAK KESEMPATAN
Jerman sangat populer di kalangan mahasiswa dari seluruh dunia. Lebih dari 440.000 mahasiswa internasional terdaftar pada semester dingin 2021/2022. Mereka datang untuk mengenal negara lain, budaya lain, dan bahasa lain. Dan yang terpenting: Untuk menikmati pendidikan yang terbaik yang akan memudahkan mereka dalam memulai karier. Banyak dari mereka tetap tinggal setelah lulus dan memulai karier mereka di Jerman.
Seperti yang dilakukan oleh Salsa. Baginya selalu jelas: “Ada begitu banyak peluang, ide, inovasi, pengetahuan di Jerman. Dan banyak perusahaan yang bagus. Jerman sangat internasional. Salsa menyukainya. Dan di sini salsa melihat diri nya.” Pada tahun 2017, ia datang ke Jerman untuk belajar Teknik Kedokteran Biomedis di Lübeck dan melanjutkan gelar masternya. Saat itu ia berusia pertengahan dua puluhan. Sekarang, ia bekerja sebagai pengembang perangkat lunak untuk perangkat bedah di Munich. Itu adalah pekerjaan impian baginya.
BANTUAN DAN DUKUNGAN DARI ORANG LAIN
Sejak kecil, dia sudah terpesona oleh dunia virtual. Hari ini, dia membawa dunia tersebut lebih dekat kepada orang lain. Salsa lahir dan dibesarkan di Indonesia. Dia memiliki banyak impian. Dan sepertinya tidak ada yang tidak bisa dia pelajari. Kecuali mungkin beberapa gerakan Breakdance. Dia belajar di Bandung dan setelah lulus sarjana, dia bekerja di sebuah teater musikal. Kemudian, dia memutuskan untuk meninggalkan indonesia. Dia belum menyesalinya sampai sekarang. Karena di Jerman, dia merasa diterima dan disambut. “Ini membuat keputusan untuk tinggal menjadi lebih mudah baginya. Salsa beruntung bertemu dengan orang-orang baik. Orang-orang yang membantu salsa, masing-masing dengan caranya sendiri.”
Bila dilihat dari masa lalu, perjalanannya tidak selalu lurus. Ada juga masa-masa sulit: di negara asing dan dengan uang yang sedikit, karena orang tuanya tidak dapat mendukungnya secara finansial. Pada musim semi 2020, ia menyelesaikan tesis masternya. Pada saat yang sama, pandemi COVID-19 semakin meluas. Banyak perusahaan tidak merekrut pegawai baru, dan Salsa juga kekurangan pengalaman kerja. Akhirnya, ia pindah ke Stuttgart, di mana ia memiliki teman yang membantunya menemukan berbagai pekerjaan paruh waktu. Dia bekerja di pompa bensin, sebagai petugas kebersihan di panti jompo, dan menghitung penumpang di kereta. Namun, dia tidak kehilangan semangat, terus menulis surat lamaran pekerjaan. Akhirnya, dia beruntung. Pada Februari 2021, dia mulai bekerja sebagai pengembang Extended Reality di sebuah perusahaan di Munich.
Pekerjaan ini memberi banyak pengalaman dan pengetahuan dalam pengembangan perangkat lunak dan menunjukkan apa yang benar-benar ingin di lakukan selama karir.
Penting untuk menyadari hal ini, adalah praktikum selama kuliah. Apa yang dia pelajari di Institut Robotika di Lübeck membuka peluang baru baginya. Dia melihat di portal pekerjaan bahwa sebuah perusahaan di Baden-Württemberg menawarkan magang berbayar untuk proyek di bidang Realitas Virtual. Jadi dia melamar.
Menghubungkan teori dan praktik, ini juga bisa dilakukan dengan studi dual. Pembelajaran dilakukan di dua tempat: teori di universitas dan pekerjaan praktis di sebuah perusahaan atau instansi pemerintah. Meskipun terdengar sangat menuntut, ini menawarkan banyak keuntungan. Mahasiswa dual studi dapat membangun jaringan dan mendapatkan gaji pelatihan.
Peluang baik untuk memulai pekerjaan
Mahasiswa yang, seperti Salsa, berasal dari negara bukan anggota Uni Eropa (UE), biasanya dapat tinggal di Jerman setelah lulus tanpa banyak masalah. Mereka juga memiliki akses bebas ke pasar kerja. Di sisi lain, bagi mereka yang berasal dari negara yang bukan anggota UE, mereka dapat memperpanjang tinggal mereka selama 18 bulan setelah lulus untuk mencari pekerjaan dalam periode tersebut. Ini sering kali berhasil, karena ekonomi Jerman, serta lembaga sosial dan administrasi, membutuhkan tenaga kerja terampil.
Ini juga terlihat dari statistik: Lebih dari sepertiga dari para pemuda yang memulai studi mereka di universitas atau perguruan tinggi Jerman antara tahun 2006 dan 2011 dan berasal dari negara-negara non-UE, masih tinggal di Jerman sepuluh tahun kemudian. Ini adalah salah satu tingkat tertinggi di antara negara-negara OECD. Mereka telah berhasil menyesuaikan diri dengan pasar kerja dan telah menjadi bagian dari masyarakat. 28 persen dari mereka telah mengambil kewarganegaraan Jerman. Sebagian besar dari mereka berasal dari Kamerun, Brasil, dan India.
Sahabat Lembaga Alumni Eropa, silahkan bergabung dengan Lembaga Alumni Eropa kelak kalian akan bisa tinggal lama di Jerman setelah menyelesaikan studi dan lulus dari perguran tinggi negeri Jerman. Salam sehat dan tetap semangat.