You are currently viewing SERI PENGALAMAN HIDUP : STUDI ATAU KULIAH DI JERMAN DENGAN MEMILIKI ANAK

SERI PENGALAMAN HIDUP : STUDI ATAU KULIAH DI JERMAN DENGAN MEMILIKI ANAK

Hallo Sahabat, berikut kisah kami setelah menjalani kehidupan di Jerman. Terimakasih kami tujukan untuk Lembaga Alumni Eropa, atas informasi dan penggalaman dalam membimbing hingga berhasil menyelesaikan studi atau kuliah kami di Jerman. Semoga Lembaga Alumni Eropa dapat terus membimbing calon mahasiswa yang akan Studi atau kuliah di Jerman.
Cerita berawal dari pertanyaan apakah mungkin Studi atau kuliah di Jerman dengan memiliki anak. Tentu saja bisa, mahasiswa internasional dengan anak-anak nya juga dapat studi atau kuliah di Jerman. Selain dukungan finansial, ada banyak tawaran dari universitas dan serikat mahasiswa untuk belajar bersama anak-anak. Kalian juga dapat bersama pasangan kalian membesarkan dan mendidik anak-anak.
Pengalaman beberapa teman yang dahulu pernah Studi atau kuliah di Jerman yang sudah memiliki anak, tentu sangat lah mungkin, kisah berikut dan apa saja yang di dapat jika kalian studi atau kuliah dan sudah memilki anak serta pasangan hidup.
Jika kalian ingin membawa anak-anak atau pasangan untuk studi atau kuliah di Jerman, sebaiknya cari tahu tentang kondisinya di waktu yang tepat.

BANTUAN DENGAN PENGASUHAN ANAK DAN DUKUNGAN KEUANGAN DIMUNGKINKAN.

PERAWATAN ANAK
Banyak universitas di Jerman memiliki taman kanak-kanak atau pilihan penitipan anak lainnya yang dapat kalian gunakan selama studi. Informasi untuk penitipan anak di universitas adalah Serikat mahasiswa.

WAJIB BELAJAR
Jika anak kalian berusia di atas enam tahun, mereka harus bersekolah di Jerman. Selain sekolah negeri yang gratis dan memiliki standar pendidikan tinggi, ada juga sekolah swasta dan internasional.

CONTOH PENGASUHAN DAN DUKUNGAN ANAK DI UNIVERSITAS DI JERMAN
Sebagai seorang ibu tunggal, Anna berada di semester ke lima kuliah dengan gelar sarjana “Pendidikan dan Dukungan di Masa Kecil”, Putranya yang berusia dua tahun, Senno, dirawat selama seminggu di pusat penitipan anak (Kita) yang dikelola oleh serikat mahasiswa universitas, “Kiwi” (Children of Science). Pusat penitipan anak lebih memilih siswa dengan orang tua tunggal, jadi Anna mendapatkan tempat untuk putranya dalam waktu singkat.

Anna berusia 29 tahun ini sangat senang bahwa dia dapat meninggalkan anaknya di fasilitas itu hingga pukul 6 sore jika diperlukan untuk mata kuliah wajib di universitas. Jam buka sangat flexibel bagi mahasiswa, waktu untuk membawa dan mengambil juga khusus disesuaikan dengan orang tua mahasiswa. Misal Buka dari jam 7.30 pagi.

Selain penitipan liburan dan jaringan pengasuhan anak, orang tua mahasiswa juga dapat mengajukan permohonan subsidi pengasuh anak di Universitas. Selain pusat penitipan anak, ada juga kemungkinan penitipan di ruang orang tua-anak di kampus selama apa yang disebut “jam di luar jam sibuk”.

Contoh lain dari Rebeka (27) dan putrinya yang berusia delapan tahun, Lelia, mendapat manfaat dari asrama mahasiswa untuk keluarga yang dikelola oleh serikat mahasiswa di Bonn. Biasanya, area ini sedikit lebih mahal, tetapi karena subsidi publik, harga sewa dapat diterima dan para mahasiswa juga memiliki taman komunal yang mereka miliki.

Sebuah lembaga penelitian di Universitas mendukung orang tua doktoral dengan program unik yang bertujuan untuk mempromosikan kompatibilitas keluarga dan pekerjaan doktoral. Orang tua tidak hanya mendapat dukungan finansial, mereka juga bisa mendapatkan pembantu yang mengurus kegiatan tambahan seperti mengajari dan menyalin buku.

NASIHAT
Serikat mahasiswa di universitas akan menjawab pertanyaan apa pun yang kalian miliki tentang kecocokan keluarga dan studi. Beberapa universitas juga memiliki yang khusus.

DUKUNGAN KEUANGAN
Beberapa universitas dan serikat mahasiswa juga menawarkan dukungan finansial atau materi, mis. bantuan perlengkapan dasar untuk bayi baru lahir atau uang selamat datang.

KESIMPULAN
Serikat mahasiswa di universitas adalah titik kontak penting untuk pertanyaan tentang kompatibilitas keluarga dan studi.

Jika kalian bukan dari negara Uni Eropa, atau Wilayah Ekonomi Eropa atau Swiss? Sebaiknya mencari tahu tentang persyaratan visa untuk keluarga.
Terimakasih untuk Lembaga Alumni Eropa yang selalu memberikan bimbingan dari awal sampai selesai studi dan kembali ke tanah air.

Leave a Reply