Blog

Study Field Outline

Studi Teknik aeronautika berkaitan langsung dengan pengembangan,
konstruksi, pemasangan dan pengoperasian pesawat terbang, khususnya
pesawat terbang dan helikopter, dan komponen penyusunnya: sel (badan
pesawat, sayap / udara-foil / aerofil, pesawat terbang, aeleron / kemudi),
pembangkit listrik, serta peralatannya.

Sedangkan Teknik luar angkasa (Space Engineering) mempelajari
pengembangan, konstruksi, dan pengoperasian sistem transportasi ruang
angkasa (roket) dan aerodin (misalnya satelit) yang disesuaikan dengan
kondisi khusus yang berlaku di ruang angkasa (ruang hampa udara, tanpa
bobot, perbedaan suhu ekstrem, radiasi energi yang sangat tinggi, ruang
dengan kondisi lingkungan yang sangat ekstrem untuk berat dan
eksploitasi / efisiensi). Kedua bidang studi ini berusaha untuk merancang
sistem yang seringan mungkin namun tetap sangat dapat diandalkan.

Studi Aerospace Engineering pada Universitas
Pada umumnya setiap calon siswa yang akan menjalani studi Aerospace
Engineering di sebuah Universitas Negeri di Jerman akan diminta untuk
sebelumnya merampungkan atau memiliki pengalaman kerja magang
praktis selama 6 bulan, dimana 2 sampai 3 bulan terakhir dari magang ini
harus diselesaikan sebelum studi dimulai.

Tahap studi dasar: Kuliah, latihan dan kursus praktis, yang mencakup
sebagian besar bidang yang sama dengan teknik mesin, ditambah
beberapa kursus spesialis awal.

Tahap studi utama: Special aerospace engineering subjects, seperti fluid dynamics dan Flight mechanics, vehicle and flight power plant engineering system, instrument and control engineering, aircraft electronic principle dan yang lainnya. 

Tahap pemilihan jurusan studi (sangat berbeda antara satu universitas dengan universitas lainnya): Termasuk didalamnya antara lain adalah, desain teknis sel dan struktur pesawat, aerospace power plants and propulsion systems, flight direction engineering, flight operations, air traffic, astronautics. 

Studi Aerospace Engineering pada University of Applied Science

Pengalaman praktis / magang: Tergantung pada kualifikasi dan ketentuan yang ditetapkan oleh pihak Universitas, namun biasanya setiap siswa diwajibkan untuk menyelesaikan magang pra-studi beberapa minggu, untuk area, sebagai contoh dalam ilmu logam, mekanik atau tehnik listrik. Fase praktis ini durasinya pun bervariasi panjangnya, terkadang dapat berlangsung selama menjalani studi. 

Studi: Para siswa akan mendapatkan pemahaman dasar terhadap modul modul dasar yang menjelaskan secara scientific, technical dan mathematical principles, seperti mathematics, projective geometry, physics, engineering mechanics, thermodynamics, electrical engineering and electronics, metrology, etc. 

Modul applikasi praktis: Modul dasar ini lalu akan dilengkapi pada akhirnya dengan modul applikasi praktis seperti, aerodynamics, conception and technical design (including Computer Aided Design – CAD), production engineering, flight mechanics, lightweight engineering, power plant engineering, machine dynamics, control engineering, fluid mechanics, materials engineering, finite element methods. 

Modul penjurusan: Ragam modul penjurusan yang ditawarkan sangat bervariasi, terkadang hal ini seringkali dapat dinegosiasikan langsung antara siswa dengan pihak universitas tergantung pada lingkup subjek studi yang ditawarkan. Spesialisasi pada area aircraft engineering, cabins dan cabin systems. Atau pada bidang Occupational field specific key qualifications, seperti technical English, presentation techniques, operational dan work organization, cost accounting, management skills dan banyak lagi. 

Dalam beberapa kasus tertentu, studi Aerospace Engineering ini juga melibatkan pengajaran dan training para siswanya untuk memahami bagaimana menerbangkan sebuah pesawat. Untuk itulah pelatihan penerbangan dan menerbangkan pesawat secara terintegrasi, juga harus dijalani oleh setiap siswa secara lengkap bekerjasama dengan pusat pusat pelatihan pilot pesawat komersial seperti Boing atau Airbus