Jerman Buka Banyak Peluang Kerja Untuk Pendatang, tentu hal ini banyak menjadi perbincangan para alumni Jerman baik yang masih berada di Jerman maupun yang sudah kembali ke Indonesia. Termasuk para alumni Jerman di Lembaga Alumni Eropa (LAE) Jakarta.
Yang menarik dari semakin banyaknya peluang kerja di Jerman bagi para pendatang ini, maka terbuka juga peluang bagi anda yang ingin bisa Kuliah di Jerman sambil kerja. Seperti yang telah banyak dilakukan oleh para siswa bimbingan di kelas program intensif Persiapan Kuliah di Jerman di LAE beberapa tahun ini. Bagaimana caranya? lanjutin dulu baca artikel ini yah.
Lebih dari 200 perusahaan berskala nasional dan global membuka “lapak” di Lodging Estrel Berlin untuk merekrut karyawan profesional, mendukung pemerintah Jerman Buka Banyak Peluang Kerja Untuk Pendatang yang hari itu membuka bursa kerja buat pengungsi asal kawasan konflik Asia, Suriah, Irak, Afghanistan, dan Pakistan. Lebih dari 4.000 pengungsi memanfaatkan kesempatan itu.
“Ada banyak perusahaan yang ingin memberi kesempatan bekerja di negeri ini untuk mereka. Dan, ada keinginan besar dari mereka untuk mendapatkan pekerjaan di Jerman,” ujar juru bicara Badan Tenaga Kerja Government Jerman, Religious Henkes. (Kompas.com, 1/3/2016)
Berbagai perusahaan berpartisipasi. Dari berskala internasional Marriot, yang mengelola empat Lodging di Berlin, sampai Bio Firm yang mengelola sejumlah toko sembako organik di Berlin, pebisnis online, jaringan supermarket, toko bunga, perusahaan konstruksi, wisata, keamanan, obat-obatan, hingga industri teknologi informasi. Hal ini membuktkan bahwa Jerman Buka Banyak Peluang Kerja Untuk Pendatang ini dengan serius.
Di balik itu layak dicatat, populasi Jerman kini menua dan negeri itu menghadapi krisis tenaga kerja. Jika para pengungsi berintegrasi lewat pekerjaan, bisa menjadi solusi yang menguntungkan kedua pihak. Inilah sebab Jerman Buka Banyak Peluang Kerja Untuk Pendatang. Para pengusaha Jerman berharap pengungsi yang baru datang sebagian besar berusia muda, akan mengisi kekosongan tenaga kerja di negeri tersebut.
Sepanjang 2015, Jerman menampung 1,1 juta pengungsi asal Suriah, Irak, Afghanistan, Pakistan, dan Afrika Utara. Namun, bursa kerja tersebut khusus buat pengungsi asal Asia. Sedang pendatang asal Afrika Utara justru dalam proses dideportasi kembali ke negerinya lewat kesepakatan dengan pemerintah negara asal mereka, Maroko, Aljazair, dan Tunisia, akibat pada malam tahun baru lalu di Kota Koln sebagian dari mereka membuat kerusuhan pelecehan seks massal.
Tanpa insiden yang membuat masyarakat Jerman marah kepada pendatang asal Afrika Utara itu, sebenarnya pemerintah Jerman ramah kepada pendatang, terutama yang ingin memanfatkan pendidikan gratis di negeri itu. Dan menjadi hal lazim di Jerman, mahasiswa asing kuliah sambil bekerja karena tenaga muda memang mereka butuhkan.
Julianne Hensel, yang merekrut dua warga Pakistan sebagai satpam di perusahaan Urban area Schutz, kepada AFP mengatakan salah satu hal yang harus dikuasai para pencari kerja adalah bahasa setempat. Dua pria Pakistan itu tiba di Jerman setahun lalu, menggunakan waktunya belajar bahasa untuk membantu mereka mendapatkan pekerjaan.
Maka bagi anda yang mau kuliah gratis sambil bekerja, cobalah ke Jerman. Sejumlah hal teknis telah dipersiapkan di kelas intensif persiapan kuliah di Jerman di Lembaga Alumni Eropa (LAE) Jakarta yang beralamat di Jalan Mendawai I No. 3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12130 dengan no kontak 0853 1154 4185 & 0813 1811 1017 untuk mempersiapkan anda agar benar-benar siap untuk Kuliah sambil Kerja di Jerman, untuk memanfaatkan info tentang negara Jerman Buka Banyak Peluang Kerja Untuk Pendatang ini.