Diambil dari pengalaman rekan saya Eka,Mahasiswi tingkat akhir Jurusan Kimia di Univeritas Bonn Jerman, ia menceritakan pengalaman kuliahnya yang diselingi kegiatan bekerja di sebuah panti disabilitas di Jerman.
Sebelumnya Eka bekerja disebuah Toko Roti di Jerman dengan gaji dibawah standar, lalu akhirnya salah satu dari teman mengajaknya bekerja di sebuah Panti Disabilitas di Jerman dengan menyebutkan bahwa gajinya akan diatas standar dan kerjanya tidak begitu susah, tentunya Eka tertarik dengan tawaran tersebut karna Eka pun menyukai dunia keperawatan.
Setelah mendaftar, akhirnya Eka diterima di Panti Disabilitas tersebut, Eka menceritakan kenyamanannya bekerja di panti disabilitas karna cocok dengan kepribadiannya yang sabar dan telaten, tentu saja bekerja di tempat seperti itu 2 hal itu sangat diutamakan, beruntung Eka memilikinya.
Tantangan pertama yang Eka jalani adalah kendala Bahasa, karna Eka belum terlalu menguasai Bahasa Jerman ketika awal bekerja, tapi lambat laun bias lancar dengan sendirinya karna terbiasa berkomunikasi dengan Bahasa Jerman. Tantangan kedua, yaitu menghadapi penghuni panti dengan berbagai sifat, ada yang pemarah atau emosian, dan ada beberapa penghuni panti yang kesulitan untuk berkomunikasi karna susah bicara, jadi Eka harus mengerti apa yang mereka mau.
Eka bekerja selama 7 jam dalam satu shift, dan tantangan – tantangan tersebut sudah bisa Eka kendalikan, karna sudah tahu dasarnya. Mayoritas penyandang disabilitas disana adalah akibat kecelakaan lalu lintas.