Universitas Favorite Di Jerman

oleh : Han Prajanto

Saya sering ditanya baik oleh calon mahasiswa maupun oleh orang tua mereka : ” pak, Universitas mana yang favorite dan terbaik di Jerman ?
Tolong daftarkan saya/anak saya ke sana ya pak !”

Ini merupakan pertanyaan yang sukar dijawab mengingat orang kita dan orang Jerman mempunyai perbedaan persepsi tentang mutu perguruan tinggi.

Pertanyaan dari calon mahasiswa dan orang tuanya seperti diatas itu mungkin bisa kita analogikan dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh orang Jerman buat orang Indonesia, yakni : ” maaf ya pak/bu…numpang tanya… Indomie goreng itu yang terbaik dimana ya ?? di Aceh, Jakarta atau di Ambon ?? ”

Bagaimana ?? paham kan ??

Perguruan tinggi bagi orang Jerman dimanapun mereka anggap haruslah sama kualitas nya.
Kalo ada perguruan tinggi yang bagus, maka berarti ada juga donk perguruan tinggi yang jelek mutunya.
Kalo ada perguruan tinggi mutu jelek ya harus ditutup donk. Demikian pikiran mereka.
Oleh sebab itu mutu perguruan tinggi haruslah sama dan tidak ada akreditasi, peringkat, favorite, terbaik dan penggolongan mutu lainnya.

Sebagai contoh : Fakultas Kedokteran Universitas Halle-Wittenberg ( dimana ini ya ?? ) yang letaknya di kota kecil dan Fakultas Kedokteran Universitas München yang berada di kota metropolitan modern harus sama mutu.
Keduanya pasti memiliki tenaga pengajar Professor yang handal serta miliki rumah sakit yang setara canggihnya.
Demikian pula dengan program2 studi lainnya.

Kalaupun ada daftar ranking perguruan tinggi terbaik di dunia, itu pasti bukan dikeluarkan oleh lembaga institusi Jerman. Daftar itu pasti dikeluarkan oleh negara lain yang kondisi mutu perguruan tingginya seperti di tanah air kita.

Kebiasaan kita di tanah air membandingkan sekolah2 tidaklah salah.
Memang ada perbedaan mutu pendidikan, bahkan diantara perguruan tinggi negeri sendiri di Indonesia.

Di Jerman keputusan kita untuk mendaftar kuliah di universitas tertentu lebih banyak atas pertimbangan diluar mutu akademis seperti : 1. Jurusan yang calon mahasiswa minati disediakan di perguruan tinggi kota itu, 2. Si calon mahasiswa mempunyai saudara/teman di kota itu, 3. Ada banyak lowongan kerja sambilan di daerah tersebut, 4. Kota yang tenang untuk belajar, 5. dll.

Pada akhirnya toh setelah selesai kuliah sebutan yang kita sandang adalah : lulusan Jerman.
dari kota manapun no problem.

Bagi warga Indonesia yang mempunyai rencana untuk meneruskan studi di Jerman adalah mungkin khususnya bagi lulusan SMA atau MA yang ingin kuliah tingkat S1 ( Bachelor ).
Kemudian bagi lulusan sarjana S1 yang ingin melanjutkan ke S2 ( Master/Magister ) bahkan bagi lulusan S2 yang ingin mengambil gelar Doktor (S3) juga sangat memungkinkan.

Leave a Reply