Sahabat Lembaga Alumni Eropa Kekacauan waktu dalam kehidupan mahasiswa, Bagaimana Kalian menyeimbangkan universitas dengan pekerjaan paruh waktu, kehidupan pribadi, dan pekerjaan sukarela? Majalah Kampus memberikan tips terbaik bersama Cordula Nussbaum, pakar manajemen waktu.
Berikut cerita dari sahabat kalian yang sedang Kuliah di LMU Munich dan memiliki banyak hal untuk dilakukan: Selain studinya di bidang ilmu politik dan sosiologi, dia menjadi sukarelawan di kota pelajar di Freimann. Di sini dia dapat berbagi kecintaannya pada musik dengan teman-teman di tim penyelenggara Stustaculum, festival musim panas pelajar terbesar yang berlangsung di Munich. Dia sibuk dengan ini selama berbulan-bulan.
Dia juga bekerja di bar pelajar. Kedengarannya seperti stres murni. Namun demikian, sejauh ini ia masih dapat mengelolanya dengan baik: prestasi akademisnya belum menurun akibat aktivitasnya. Mungkin karena dia sedikit mengerem tangan di universitas: dia sedang menjalani semester penelitian dan menunda skripsinya hingga semester 8.
Manajemen waktu adalah perencanaan dengan fleksibilitas
Henny memiliki manajemen waktu yang terkendali dengan baik karena dia telah belajar membuat rencana jauh sebelumnya, namun pada saat yang sama dapat bereaksi dengan sangat fleksibel. Belajar sendiri selalu menuntut fleksibilitas dan keterampilan multitasking – bahkan tanpa pekerjaan paruh waktu yang menyita waktu. Namun, festival akhir pekan itu sendiri akan sangat menegangkan bagi mereka dan manajemen waktu akan menjadi tantangan yang nyata.
Manajemen waktu bisa dipelajari
Cordula Nussbaum, pakar masalah manajemen waktu, tahu cara mengatasinya tanpa membahayakan diri sendiri dan kesehatan Kalian. Dia biasanya menjadi penasihat manajer, tetapi juga mengambil kuliah di universitas. Cordula Nussbaum merekomendasikan dua langkah yang akan membantu Kalian mendapatkan kembali kendali atas waktu Kalian.
LANGKAH 1: Perjelas sendiri tipe waktu seperti apa Kalian?
Tipe spontan
“Saya pernah mengalami beberapa kali di universitas-universitas dibentuk apa yang disebut kelompok last-menit, di mana mahasiswa berkumpul dan bekerja sepanjang malam bersama-sama, misalnya menyelesaikan pekerjaan rumah. Ini sebenarnya hal yang hebat karena memotivasi dan menyenangkan. , bekerja sama, dan itu bisa berhasil.
Ahli strategi
Ahli strategi lebih cenderung menjalani studinya dengan rencana semester dan spreadsheet Excel. Kuncinya adalah berlaku adil terhadap sifat Kalian sendiri dan tidak membengkokkan diri sendiri. Pengelolaan kalender yang tepat dapat menjadi beban bagi satu orang, namun menjadi dorongan motivasi ekstra bagi orang lain.
LANGKAH 2: Singkirkan pemborosan waktu yang tidak perlu
Perfeksionisme di tempat yang salah adalah salah satu kesalahan terbesar dalam belajar. Misalnya, tersesat dalam detail yang tidak penting selama pengerjaan proyek. Di sisi lain, penundaan, atau penundaan, juga meluas dan berbahaya.
Strategi manajemen waktu yang telah dibentuk sebelumnya tidak cocok untuk semua orang.
Alat sederhana adalah grafik Eisenhower
Semakin banyak waktu yang tidak dapat direncanakan, misalnya tugas yang tumpang tindih, jadwal yang padat akan semakin kurang berguna – jadwal tersebut hanya akan menambah stres dan menghalangi Kalian jika tidak perlu. Jika Kalian ingin mengatur waktu Kalian dengan percaya diri alih-alih terus-menerus merasa berada di bawah tekanan waktu dengan perasaan bersalah, pertama-tama Kalian harus membuat keputusan strategis individual untuk diri Kalian sendiri, misalnya menggunakan grafik Eisenhower: dan kemudian bertindak sesuai dengan itu.
Sahabat Lembaga Alumni Eropa, persiapkan diri kalian sedini mungkin, cari tau semua tentang pendidikan tinggi di Jerman sebelum kalian memulai nya. Bergabunglah bersama Lembaga Alumni Eropa agar kalian tidak salah informasi. Persiapan ketika telah selesai pendidikan di Indonesia amat di anjurkan dan lebih baik lagi ketika masa pendidikan sudah melakukan persiapan. Salam sehat kejarlah nilai terbaik dalam study kalian agar mudah melamar ke Perguruan Tinggi Negeri di Jerman.
