Pelepas Rindu Saat Kuliah di Jerman

Melihat pesan terbaru di Facebook atau menelefon ke rumah lewat Skype, menjadi Pelepas Rindu Saat Kuliah di Jerman. Itu juga yang menjadi kehidupan sehari-hari banyak mahasiswa asing di Jerman. Fasilitas berkomunikasi via internet saat ini begitu memudahkan bagi anda yang akan kuliah di Jerman atau negara Eropa lainnya. Maka harusnya jarak dan waktu yang terbentang antar benua ini tak lagi menjadi hambatan dan alasan untuk manjadi mahasiswa di Jerman.

Walau tak semua berdampak positif, kecanduan jejaring sosial juga dapat berdampak kurang baik bagi studi sebagian mahasiswa di Jerman. Berikut beberapa pengalaman yang bisa kita ambil sebagai pelajaran.

Samantha Rouse tahu benar potensi kecanduan lewat jejaring sosial. Dengan laptop dan smartphone di koper, mahasiswi informatik asal Inggris itu, Oktober 2012 datang untuk studi satu tahun di Freie Universität Berlin. Ia tidak diserang rasa rindu kampung halaman saat kuliah di Jerman, karena lewat Facebook dapat terus berkomunikasi dengan teman-temannya, dalam Bahasa Inggris.

Hubungan dengan rumah tidak hanya bersifat positif. Ketika Desember Rouse masih mengalami kesulitan mengikuti kuliah dalam Bahasa Jerman, ia menarik konsekuensi. “Janji saya untuk tahun baru, tidak lagi mengunjungi Facebook!”

Peluang tanpa susah payah atau biaya mahal menelepon ke rumah dapat membuat kehidupan di luar negeri lebih ringan. Bagi mahasiswa Bachelor asal Brasil Philip Sherk, jejaring sosial bahkan menjadi faktor penentu keputusan menempuh studi ke Berlin. “Jika tidak, saya tidak akan mengambil keputusan ini.” Menelefon dinilainya terlalu mahal, menulis surat dan e-mail terlalu rumit. Dalam situasi kehidupan baru dan kritis, termasuk kuliah di luar negeri, warga muda banyak menghabiskan waktu terutama di internet. Ini ditunjukkan studi terbaru. Alasannya, kemungkinan kontak dan bertukar informasi secara virtual memberi mereka rasa aman. Tapi jejaring sosial juga punya sisi buruk.

“Jika saat konsultasi seorang mahasiswa mengeluh merasa tidak betah dan tidak maju kuliahnya, seringkali jejaring sosial jadi faktor penyebab utama” kata Hans-Werner Rückert, pimpinan bagian konsultasi perkuliahan dan psikologi pada Freie Universität Berlin. Karena itu mahasiswa sebelum menempuh masa studi di luar negeri, sudah harus memikirkan, bagaimana mereka dapat berintegrasi di tempat yang asing. Apakah lewat kegiatan olah raga atau kegiatan lainnya. “Dan mereka harus mempertimbangkan, apakah dengan chatting di Facebook mereka mencari kompensasi kurangnya hubungan di tempat kuliah barunya.”

Juga di bagian konsultasi psikologis perguruan tinggi Jerman lainnya selalu ada mahasiswa asing yang bermasalah dengan integrasi, dan salah satu penyebabnya adalah penggunaan jasa internet. Di era sepuluh tahun yang lalu ketika para alumni Jerman di Lembaga Alumni Eropa (LAE) sedang kuliah di Jerman masalah komunikasi masih sangat menjadi kendala untuk mencari sarana melepas rindu saat Kuliah di Jerman selain melalui telfon dan surat.

Leave a Reply